Malus
pumila
Malus
pumila.
Mungkin masih tanda tanya besar di pikiran Teman-teman dengan istilah tersebut.
Tak perlu bergundah galau gulita, perhatikan clue-nya, pasti Kalian bisa menebaknya. Clue-nya sebagai berikut: termasuk dalam kategori buah-buahan,
berbentuk bulat dengan dua cekungan di bagian atas dan bawah buah, warnanya
beragam; mulai dari merah, hijau, kuning, hingga hijau kemerahan. Biasanya
dimakan langsung bersama kulit buahnya. Daging buahnya garing dan renyah, kaya
akan Vitamin C. Dan clue terakhir,
buah ini dijadikan sebutan nama salah satu kota di provinsi Jawa Timur. Ya,
pasti Teman-teman sudah pada tahu, buah apa. Malus pumila adalah nama latin dari Apel, atau biasa Kita kenal dengan
sebutan Apple atau, bahasa kerennya Pingguo.
Buah yang kaya
akan Vitamin C, kalium (potasium), serat larut (pektin), dan serat tidak larut
ini sudah tak asing lagi di telinga Kita. Dan bahkan menjadi santapan
sehari-hari. Tak hanya mengonsumsi saja, tahukah Kalian fakta-fakta tentang
buah Malus pumila ini?. Berikut
ulasan tentang fakta-fakta dari si Malus
pumila:
1.
Buah apel segar yang dimakan berikut
kulitnya mengandung ellagic acid,
chlorogenic acid, caffeic acid, tannic acid, flavonoid-terutama quercetin (golongan flafonol), cathecin, dan epicatechin (golongan proanthocyanidin-vitamin C, serat larut
(terutama pektin), kalium, dan zink. Nutrisi penting dari apel tersebut
sebagian besar berada di lapisan bawah kulit buahnya.
2. Pektin adalah serat yang akan membentuk
gel di usus dan bermanfaat untuk menghambat penyerapan kolesterol sehingga
kadarnya di dalam darah menurun.
3. Kandungan serat tidak larut banyak
ditemukan di bagian kulit yang akan meningkatkan kontraksi usus sehingga
mempermudah buang air besar dan mengatasi sembelit.
4. Quercetin
berkhasiat
antiradang dan antiokasidan kuat yang akan menetralkan radikal bebas sebelum
merusak DNA dan komponen penting di dalam tubuh, termasuk di kulit untuk mencegah
keriput.
5. Mengonsumsi cathecin, dan epicatechin setiap
hari juga akan menurunkan angka kematian akibat penyakit jantung koroner.
6. Kandungan fitokimia maupun nutrisinya
lebih tinggi kalau apel segar dimakan langsung bila dibanding dengan produk
olahannya.
7. Kandungan zink pada apel bermanfaat
untuk pertumbuhan anak, meningkatkan daya ingat, dan meningkatkan jumlah
sperma.
8. Sebuah penelitian membuktikan bahwa
konsumsi apel berhubungan dengan rendahnya resiko asma. Pada sekitar 1.500
orang dewasa di Inggris Raya yang memiliki kebiasaan makan apel dalam beberapa
tahun terakhir, terjadi penurunan risiko berkembangnya asma sebesar 22-32%
disbanding mereka yang kurang mengonsumsi apel. Orang-orang ini mengonsumsi
apel sekurang-kurangnya 2 buah setiap minggu.
9. Efek perlindungan apel terhadap penyakit
jantung dan asma diperkirakan berhubungan dengan tingginya kandungan flavonoid
seperti quercetin.
10. Menurut peneliti dari Cornell, kandungan
flavonoid pada apel menduduki tempat kedua setelah cranberry, mengalahkan buah
lain seperti anggur merah, stroberi, nanas, pisang, persik, lemon, jeruk, pir,
dan jeruk bali.
11. Penelitian laboratorium juga mengukur
manfaat ekstrak berbagai macam buah-buahan dalam menghambat pertumbuhan sel
kanker hati. Apel menduduki tempat ketiga dalam menghambat pertumbuhan sel
kanker hati setelah cranberry dan lemon.
12.
Untuk pengobatan diare akut, ambil
sebuah apel masak yang masih segar, lalu potong tipis. Biarkan potongan apel
tersebut di ruangan terbuka selama beberapa jam sampai warnanya berubah
kecoklatan, baru dimakan. Kandungan pectin dalam buah apel yang teroksidasi
(menjadi kecoklatan) mempunyai khasiat yang sama dengan obat diare kaopectate.
13.
Apple
cider vinegar (cuka apel) melenyapkan batu empedu. Caranya, pada
hari pertama, minum ½ cangkir cuka apel lima kali sehari.
Hari kedua sampai keempat, minum ¼ cangkir cuka apel yang dicampur
dengan ¼ cangkir
minyak zaitun lima kali sehari. Biasanya, pada hari kelima, batunya akan keluar
melalui saluran cerna.
14.
Hindari menelan biji apel karena
mengandung racun sianida.
15.
Hindari mengonsumsi produk apel kering
yang mengandung sulfurdioxide atau sulfite.
Ya, hal-hal tersebut merupakan fakta-fakta dari buah apel. Untuk mengetahui fakta-fakta, khasiat maupun manfaat buah yang lainnya, silahkan baca buku “Khasiat Buah dan Sayur”
karya dr. Setiawan Dalimartha dan dr. Felix Adrian.
ya allah dunkin est pantes dadi bakul buah kii :D
BalasHapus