Selasa, 12 Februari 2013

Pasar Terapung Muara Kuin

Pasar Terapung Muara Kuin

Pasar Terapung Muara Kuin adalah pasar terapung tradisional yang berada di atas sungai Barito di muara sungai Kuin, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Para pedagang dan pembeli menggunakan jukung, sebutan perahu dalam bahasa Banjar. Pasar ini mulai setelah salat Subuh sampai selepas pukul tujuh pagi. Matahari terbit memantulkan cahaya di antara transaksi sayur-mayur dan hasil kebun dari kampung-kampung sepanjang aliran sungai Barito dan anak-anak sungainya.

Para pedagang wanita yang berperahu menjual hasil produksinya sendiri atau tetangganya disebut dukuh, sedangkan tangan kedua yang membeli dari para dukuh untuk dijual kembali disebut panyambangan. Keistemewaan pasar ini adalah masih sering terjadi transaksi barter antar para pedagang berperahu, yang dalam bahasa Banjar disebut bapanduk.

Tidak hanya perahu kayu (jukung) saja yaang meramaikan pasar ini, namun bebeberapa kapal motor juga atau klotok juga berseliweran di tempat ini. Pasar Muara Kuin telah ada lebih dari 400 tahun lalu. Ini menunjukkan bahwa transaksi di atas air sudah dikenal dari jaman dulu. Jenis benda yang diperdagangkan hampir tidak ada bedanya dengan pasar di darat, kebutuhan apapun bisa ditemukan disini.

Kini pasar terapung Kuin dipastikan menyusul punah berganti dengan pasar darat. Banyak wisatawan yang berkunjung ke Kuin harus menelan kekecewaan karena tidak menjumpai adanya geliat eksotisme pasar di atas air.

Kepunahan pasar tradisional di daerah "seribu sungai" ini dipicu oleh kemaruk budaya darat serta ditunjang dengan pembangunan daerah yang selalu berorientasi kedaratan. Jalur-jalur sungai dan kanal musnah tergantikan dengan kemudahan jalan darat. Masyarakat yang dulu banyak memiliki jukung, sekarang telah bangga memiliki sepeda motor atau mobil.

sumber:
http://wahw33d.blogspot.com/2013/01/sensasi-liburan-ke-pasar-terapung-muara.html

1 komentar:

 

Belimbing Wuluh Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template